"All substances are poisons; there is none which is not a poison. The right dose differentiates a poison from a remedy" Paracelcus (1493-1541). Father of modern Toxicology
Itulah kata yang kubaca berulang-ulang dari buku "Forensic Chemistry". Tampak menarik bukan? aku meminjam buku ini dengan harapan sebagai referensi untuk komik. Tapi payahnya begitu halaman ke lima entah kenapa udah super ngantuk. Jadi aku lompat-lompat ke bagian-bagian yang menarik dan gak begitu penting saja #plakk#
Buku ini menjelaskan tentang ilmu kimia forensik, statistika dan sampling (ini aku super lewat karena males, bahkan ada outlier lah disini.. ckckck), Kalibrasi alat dan Quality control (lewat, sori ya ga minat), Preparasi sampel, kromatografi dan immunoassay (sumpah jadi inget Mikrobiologi Analisis, apalagi ada ELISA), lalu masuklah ke bagian-bagian tentang obat dan analisis forensik lainnya yang tak kumengerti. Hiks. Jadi, aku baca apa? orang banyak yang dilewat.
Libur!! Let's do the Projects!!
Selama ngampus ini aku bener-bener gak bisa fokus ngegambar, soalnya waktunya hampir ga ada. Kebayang lah waktu awal-awal masuk semester empat, sang Storywriter 'Under The Table' (Andrea) udah nagih-nagih. Hahaha.. maafkan aku ya ndre..
Tapi di tingkat dua ini entah kenapa jadi banyak yang minta buat ngegambarin, misalnya poster-poster pemilu himpunan yang entah kenapa selalu kubuat dalam bentuk komik empat koma, lalu komik buat World Health Day yang 'katanya' buat ngebungkusin susu yang akan dibagikan secara gratis. Tapi entahlah apa itu dipake atau tidak, kalau enggak juga aku ikhlas kok.Selanjutnya, Andrea minta gambarin sekitar lima komik strip buat konser ISO, aku bikin yang tinggal di inking sama dia, tapi itu juga gak jadi di publish karena memang sudah mepet dan respons salah seorang kakak-nya telat. Gapapa, aku ikhlas juga kok :,)
Lalu yang terakhir, komik 'Farmasi4koma' yang masuk ke buletin himpunan bernama 'Kepo Ars'. Sebenernya itu aku yang volunteer bikin, karena sebagai anak kominfo paling enggak aku ingin berkontribusi dikit lah. Ngeyel.
Tapi sungguh, tingkat dua ini tak terasa sudah lewat saja.
Dan aku semakin tua... hiks.. jangan ingatkan itu
